Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Rumah di Atas Bukit

 “Apa pun yang terjadi,” ujarnya, “jangan pergi ke sana.” Aku tertawa kecil. “Kenapa?” Lalu mengangkat alis, dan memandang remeh anak laki-laki di belakangku.  “Kamu takut?” Anak laki-laki itu, Vincent namanya. Ia paling benci diremehkan, karena menurutnya, kapten mana yang rela harga dirinya diinjak-injak dan diremehkan oleh wakilnya sendiri? Iya, Vincent menyebut dirinya sendiri kapten dalam bajak laut Vincent. Dan aku— teman perempuan yang menceritakan kisah bajak laut padanya— ia angkat sebagai wakil kapten bajak laut Vincent yang bertugas sebagai pembuat peta karena aku bisa gambar walau aku sudah bilang beribu kali padanya bahwa aku buta arah. Tapi yang namanya kapten, selalu percaya pada krunya sendiri. Ia memberikan kepercayaan kepadaku untuk memimpin petualangan pertama kami, walau ujung-ujungnya nyasar juga, dan sialnya malah nyasar ke tempat ini. Hutan besar dengan pepohonan menjulang tinggi dengan daun-daunnya yang sangat subur, dan suara hewan-hewan hutan terkad...

Postingan Terbaru

"Let's go somewhere far"

Malam

Seorang Perias Jenazah

"Ma, aku pulang."

Jika Paris Menghilang

Dari bawah sana; Suara yang ditinggalkan.

Manusia Tak Pernah Jujur

Semua Masih Sama

私たちが別れたことがなければ

Uap Kopi